Duan
changfeng kini ada di rumah sakit dokter memeriksanya , shaotian ada
disampingnya menunggu duan changfeng , setelah selesai memeriksa tiba tiba
ruofan datang dan menanyakan keadaan ayahnya ke dokter
“dia
baik baik saja hanya sementara tekanan darahnya tidak stabil”
“mengapa
ini terjadi tiba tiba?”
“dari
pemeriksaan saya , dia pasti kurang dapat mengendalikan emosinyaatau dia sedang
stress karena itu terjadi tiba tiba”
Setelah
dokter pergi ruofan menatap tajam shaotian
“kau
bilang apa pada ayahku?”
Shaotian
memgatakan kalau ruofan tidak perlu tahu , ruofan kesal karna karna shaotian
terlihat tidak peduli dengan duan cangfeng tapi shaotian terlihat hanya diam
saja , ruofan menegaskan jika ia akan menjaga ayanya dan meminta shaotian tidak
usah peduli
Malamnya
shaotian akan menghubungi ruofan tapi dia enggan, jiaen melihat shaotian tengah
galau dan khawatir
Sampai
malam ruofan masi setia menemani ayahnya ponselnys berbunyi , ibunya
menelfonnya , ruofan memberi tahu ibunya kalau ayah akan segera sadar
Seteha
menutup panggilan ruofan mendekati ayahnya
“tidak
masalah klau xing shaotian tidak menerimamu , kau masi punya aku aku tidak akan
mengecewakanmu “
Esok
paginya shaotian sudah rapi ia berdiri sepertinya menunggu jien saat terdengar
suara pintu kamar jiaen terbuka shaotian sontak berlari ke sofa dan pura pura
tengah bersantai , jiaen mengomentari shaotian yang bagun pagi , shaotian
beralasan jika ia tidak bisa tidur jadi ia bangun untuk mencari kerjaan ,
saotian memberi tahu kalau ia membuat sup ayam dan jiaen bisa memberikannya ke
orang yang membutuhkannya ( maksudnya mungkin duan changfeng)
“siapa
yang memerlukannya?” jiaen bertanya tanya
Tapi
jiaen ingat kalau ayahnya masi lemah sejak terluka waktu ini ia akan
memberikannya untuk menyehatkannya tapi shaotian menahan jiaen
“ apa
paman jin perlukan adala menjaga kesehan , dia butuh obat lain , sup ayam ini
cocok untuk orang yang tengah sakit dan dirawat”
Jiaen
tersenyum seakan tahu maksud shaotian tapi shaotian masi malu untuk
mengungkapkannya , jiaen mengatakan jika
shaotian aneh karna satu satunya orang yang ia tahu sedang di rawat hanya duan
changfeng
“kau membuatkannya sup ayam , kenapa kau tidak
mengaku?”
“aku
tidak berkata seperti itu , kaulah yang mengatakannya . kalau temanmu memerlukannya
, aku tidak keberatan kau memberikannya padanya
“ elak shaotian
Jiaen
tidak mau karna temannya punya anak yang mengurusnya dan mungkin sudah
mendapatkan sup
Jiaen
akan pergi kerja tapi shaotian menahannya lagi
“sangat
pagi dimana ruofan mendapatkan sup”
Jiaen
menyarankan shaotian pergi ke rumah sakit untuk melihat sendiri shaotian masi
tidak mau mengaku ia beralasan jika ada pesanan di toko kue dan meminta jiaen
yang membawakannya
“ada
pesanan di toko kue? Kalau begitu aku harus bergegas dan pergi kerja “ ucap
jiaen
“jiaen”
ucap shaotian melas
Jiaen
memberikan dua pilihan satu shaotian yang makan sup ayamnya dua shaotian pergi
ke rumah sakit mengantar sup ayam tersebut .
Jiaen
datang ke rumah sakit ia melihat ruofan dan mengatakan ia menemani … jiaen
menoleh ke belakang dan tidak ada siapapun , jiaen keluar dan mearik shaotian
masuk
“ aku
menemani shaotian”
Jiaen
memberi tahu kalau shaotian membawa sup ayam untuk duan changfeng , ruofan
terliat masi marah ke shaotian , dan mengatakan tidak perlu , jiaen mengambil
rantang yang di bawa shaotian dan menaruhnya di meja , jiaen memberi tahu
ruofan jika ini mungkin salah paham , ruofan merasa jika tidak ada salah paham
karna memang benar shaotian selalu melawan ayahnya dan kalau shaotian tidak
mengakuinya sebagai ayah shaotian itu artinya shaotian tidak perlu melihatnya
“itu
urusanku apakah aku ingin melihatnya atau tidak, atas dasar apa kau
menghawatirkan aku ?”
“karna
aku adalah anaknya”jelas ruofan
Shaotian
terdiam , duan changfeng mulai sadar ia melihat mereka tengah beramtem , duan
changfeng memberi tahu jika dirinya baik baik saja dan mengatakan kalau ruofan
salah paham ke shaotian
“jantungku
sudah merasa tidak nyaman beberapa hari ini, dan aku selalu sbuk dan tidak
punya waktu untuk memeriksanya makan dari itu aku kambuh, untungnya ada
shaotian sehingga kami pergi ke rumah sakit tepat pada waktunya “
‘ayah dia sudah memperlakukanmu seperti itu , kenapa kau masi membelanya?”
Ayah
memberi tahu kalau ruofan sudah salah paham tapi ruofan masi kesal dan tisak
percaya sedangkan shaotian merasa tidak nyaman dan memilih pergi dari sana ,
jiaen memanggilnya
“biarkan
dia pergi” ucap shaotian
Ayah
melihat ke arah ruofan ruofan merasa jika shaotian tidak perlu ada disana .jiaen mengejar ruofan yang berjalan keluar dan memeri tahu kalau ruofan salah paham ke shaotian
“shaotian
hanya bermulut tajam tetapi sebenarnya dia benar benar menghawatirkan penyakit
paman duan , dia juga terganggu karna kau sudah salah paham padanya atas
kejadian yang menimpa paman duan”, jiaen juga menambahkan kalau shaotian lah
yang membuat sup ayah tersebut
“kalau
dia benar benar begitu perhatian mengapa dia tidak mengatakan apa apa tadi? Dia
bahkan tidak mengataka apa apa tentang kondisii
ayahnya ”
Jiaen
membela megatakan karna ruofan tadi sangat galak pada shaotian , ruofan
berhenti berjalan ia menanyakan apa semuanya adalah kesalahan ku , jiaen hendak
mengatakan sesuatu tapi ruofan menanyakan bisakah jiaen melihat sudut pandang
ku dan tidak hanya mendukung shaotian , jiaen menegaskan jika ia tidak
mendukung siapapun ia hanya mengatakan apa yang terjadi tapi ruofan tetap pada
pendiriannya menggap shaotian lah yang salah
“kalaubegitu
apakah kau tahu kenapa merejka bertemu?”tanya jiaen
Jiaen
memberi tahu kalau karna ruofanlah mereka bertemu ,karna shaotian melihat
ruofan akhir akhir ini jarang makan dan tidur , ruofan juga tidak pulang karna
segel kue tersebut makanya shaotian meminta duan changfeng untuk membantu
ruofan
“jadi
maksudmu adalah setelah bertahun tahun pertama kalinya ayahku rela mengajariku
karna permohonan shaotian ?”
Jiaen
meminta ruofan mendengarkan dulu tapi ruofan tambah kesal karna mengetahui
alasan ayahnya mau mengajarinya , ruofan berjanji saat pertandingan aku akan
membuktikan dirinya tidak selemah itu
Ruofan
pergi meninggalkan jiaen tanpa di duga aili datang membawa buket bunga ia
melihat jiaen dan menanyakan apa yang terjadi jiaen meberi tahu kalau ruofan
dan shaotian sedang salah paham
Ruofan
duduk termenung di ruang tunggu rumah sakit ia mengingat kenangannya bersama
shaotian selama ini , ruofan terlihat bersedih aili mendekatinya dan menanyakan
apa yang ruofan pikirkan
“berhayal”
Aili
merasa kalau ruofan sedang memikirkan banyak hal , ruofan memberi tahu masalah
tentang ayahnya yang mengajarinya membuat kue karna shaotian yang memintanya ,
aili mengatakan jika ia iri karna shaotian sangat perhatian dengan ruofan dan
ayah ruofan sangat mencintai ruofan dan itu membuatnya iri
Shaotian
tenagh mencicipi kuenya ia mengingat perkataan ibunya kalau suasa hati
menentukan rasa berbeda , shaotian menggeleng mencicipi kuenya
“apa
benar apa yang ibu katakan?”
Jiaen
datang membawa tas besar dan mengatakan membawa makanan untuk shaotian sambil
memperlihatkan tas yang dibawanya , jiaen membuka makananya semuanya sayur
“apa
kita makan ini lagi?’
Jiaen
mengatakan tidak ia memperlihatkan daging sapi masak shaitian bisa memakannya
dengan nasi 5 gandum shatian terlihat senang tidak hanya itu jiaen juga membawa
kue macaroon untuk makanan penutup shaotian berbinar binary ia akan mekan kue
itu satu tapi jiaen memukul tangannya mengingatkan jika itu makanan penutup
Jiaen
mengambil baju koki dan mengelap kacingnya shaotian yang melihatnya tersenyum ,
shaotian mengalihkan pandanganya ke kue macaroon
“apa kau
tahu sejak hari pertama aku bertemu denganmu kau mengingatkanku akan macaroon
warna warni dengan pipi jiaen yang merah “
Shaotian
ingat pertemuanya dengan jiaen pertama kali di bandara di mana jam sahotain
tidak sengaja nyangkut di rambut jiaen. Jiaen tersenyum dan meminta shaotian
tidak melihatnya
Jiaen
merasa lupa sesuatu shaotian menanyakan apa jiaen mengatakan tidak apa apa dan
meminta shaotian melanjutkan makan , shaotian melanjutkan makananya tapi ia
penasaran dengan apa yang di lakukan jiaen , shaotian bangun dan melihat jiaen
memasang sebuah poster” shaotian feighting”, jiaen meminta shaotain melihat
poster tersebut
“aku
akan memasangnya disana jadi saat kau
berfikir disebelah sini lihatlah dan kau akan mendapatkan semangat ”
Aili menemui
ruofan yang tengah sibuk di dapur ,
ruofan menanyakan kenapa aili datang , aili mengatakan karna ia tahu besok
ruofan ikut perlombaan jadi ia berfikir ruofan benar benar membutuhkan pencicip
makanan dan juga ia merasa penasaran bagaimana rasa kue buatan ruofan setelah
menerima bingbingan dari duan changfeng , ruofan mengatakan jika ia baru baru
saja membuat lemon mousse dan meminta aili mencobanya
Aili mencobanya
dan ekspresinya aneh , ruofan menanyakan apa rasanya benar benar tidak enak ,
ruofan mencium kuenya
“aku
hanya bercanda , bagimana mungkin rasanya tidak enak”
Ruofan kesal
karna aili membuatnya kaget akan kuenya aili mengatakan rasanya lbih baik dari
yang terakhirkali , ruofan mencobanya dan membenarkan apa yang aili katakan ,
ruofan menanyakan apa in bisa mengalahkan shaotian , aili merasa jika akan
seimbang mendengar itu ruofan terlihat bersemangat
Esok pagiya
shaotian mulai bersiap siap untuk perlombaannya dengan ruofan shaotian terlihat
gugup jiaen memintanya untuk santai , shaotian mengatakan jika ia kalah makan
maka dua puluh tahun usaha dan perjuangannya akan menjadi lelucon jiaen meminta
shaotian untuk percaya pada diri sendiri
Napoleon
dan yang lainnya mempersiapkan tempat untuk lomba , duan changfeng datang
bersama aili , duan cahngfeng terlihat merenung melihat tempat tersebut aili
menanyakan apa duan changfeng tidak apa apa
“aku
tidak apa apa”
Ibu shaotian
menghampiri mereka ia memanggil aili , ibu sahotain melihat duan changfeng
disana .
duan changfeng pergi bersama ibu shaotian ke pohon lemon
“aku
ingat ketika aku membawa shaotian kemari untuk menanam pohon ini bersama sama “
Flash back
“Duan changfeng
meminta shaotian kecil menurut dan mendengarkan ibunya mulai sekarang dan
meninggalkan shaotian di sana “
Flash back
end
Duan changfeng
meminta maaf ibu shaotian .apa duan changfeng tahu kenapa shaotian ingin
belajar membuat kue di prancis atau
kenapa dia selalu ingin mengalahkanmu tanya ibu
“itu
pasti karna dia membenciku”
“tanpa
cinta , bagaimana bisa ada benci , aku harap perlombaan hari ini akan
mengungkapkan jawaban atas segalanya “
Ruofan tengah
termenung aili menghampirinya dan menanyakan apa ruofan siap , ruofan berbalik
melihat aili tapi wajahnya tidak bahagia , aili memberi tahu kalau duan
changfeng datang dan memberi semangat ke ruofan . sahoatian dan ruofan saling
berjalan dan bertemu di tempat loe mereka saling menatap tajam
sumber SET TV
sinopsis memory love episode 15 part 2
4/
5
Oleh
Ayu
jangan lupa meninggalkan komentar ^_^